Tradisi Arak Ndog Menyambut Mauludan  

Posted by: BanyuwangiTour in

Ada yang beda saat Maulid Nabi di Banyuwangi.
Warga Banyuwangi punya kebiasaan arak-arak endog (telur) untuk memperingati serta memeriahkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Setiap desa di Banyuwangi terutama suku Osing yang menggelar adat ini. Dalam acaraini selalu diadakan arak-arakan endog atau bisa disebut dengan pawai Kembang Endog (bunga telur) dan serakanlan(puji-pujian) di masjid-masjid yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kembang Endog dibuat dari telur yang direbus, kemudian ditusukkan ke bambu yang suddah diraut lalu dihias dengan kertas warna. Kembang Endog memiliki makna yang besar: telur melambangkan kelahiran Nabi Muhammad SAW. , bambu melambangkan keimanan manusia, bunga kertas melambangkan indahnya iman.
Kembang Endog yang sudah jadi ditancapkan ke batang pisang. Ditancapkan ke atas seperti pegunungan yang dinamai Jhodang.
Telur itu sendiri memiliki makna sangat dalam. Bagian telur ada 3: kulit, putih telur dan kuning telur dilambangkan sebagai alam kandungan, alam dunia, dan alam akhirat.Ditujukan agar manusia mengingat dari mana asalnya (alam kandungan), bertingkah laku yang baik selama hidup (alam dunia), hidup itu harus hati-hati-mengendalikan nafsu karena kelak akan mendapat balasan dari segala perbuatan (alam akhirat).

Banyaknya telur yang ditancapkan ke batang pisang, hitungannya harus tepat di angka ganjil, yaitu angka 3, angka 7, angka 9, angka 33, angka 99. Semua itubmempunyai arti sendiri-sendiri menurut keyakinan yang dianut masyarakat.
Ditancapkan ke batang pisang, karena batang pisang itu bisa di ibaratkan raga manusia. Di bungkus kertas di ibaratkan baju. Meskipun di luar busuk, kalau di buka lagi masih terlihat bagus. Dalam hal ini dinamai hati nurani manusia. Maksudnya sejelek-jelek manusia masih bisa berlaku baik.
 Telur-telur yang sudah di tata rapi seperti pegunungan, lalu ditancapkan ke batang pisang dan dibawa ke masjid bersama-sama. Batang pisang tadi bisa di tandu orang banyak, batang pisang yang kecil di tandu oleh 4 orang atau2 orang saja dan di arak menuju masjid.

Read More..

Ayo Belajar Bareng Basa Using (Wangsalan)  

Posted by: BanyuwangiTour in


Nambahi cathetan maning :
Wangsalan 
Contone : 
• blimbing bumi (wesah) artine susah 
• gelepung sawi (kanji) artine janji 
• ngelawang banyu (dham) artine ngidham 
• ngelemah bom (pasir) artine ngesir 
• mbelung nangka (beton) artine katon-katonen 
• ngerambut pitik (wulu) artine ngelulu
• gelang alit (ali-ali) artine ngelali
• merica kecut (wuni) artine sak uni-unine
• damar gunung (lintang) artine ketang-ketang
• ngrokok cendek (tegesan) artine negesan
• semur wader(koyong) artine keloyongan
• deling kambang wonten lautan (katir) artine kuwatir.
• manuk cilik kang anter ibere (manuk prit) artine morat-marit
• kintel godhong (kembang wongso) artine nelongso
• griya alit wonten pinggire mergi (pejagan) artine jaganen.
Read More..

Sejarah Kota Banyuwangi  

Posted by: BanyuwangiTour in

Merujuk data sejarah yang ada, sepanjang sejarah Blambangan kiranya tanggal 18 Desember 1771 merupakan peristiwa sejarah yang paling tua yang patut diangkat sebagai hari jadi Banyuwangi. Sebelum peristiwa puncak perang Puputan Bayu tersebut sebenarnya ada peristiwa lain yang mendahuluinya, yang juga heroik-patriotik, yaitu peristiwa penyerangan para pejuang Blambangan di bawah pimpinan Pangeran Puger ( putra Wong Agung Wilis ) ke benteng VOC di Banyualit pada tahun 1768.
Namun sayang peristiwa tersebut tidak tercatat secara lengkap pertanggalannya, dan selain itu terkesan bahwa dalam penyerangan tersebut kita kalah total, sedang pihak musuh hampir tidak menderita kerugian apapun. Pada peristiwa ini Pangeran Puger gugur, sedang Wong Agung Wilis, setelah Lateng dihancurkan, terluka, tertangkap dan kemudian dibuang ke Pulau Banda ( Lekkerkerker, 1923 ).
Berdasarkan data sejarah nama Banyuwangi tidak dapat terlepas dengan keajayaan Blambangan. Sejak jaman Pangeran Tawang Alun (1655-1691) dan Pangeran Danuningrat (1736-1763), bahkan juga sampai ketika Blambangan berada di bawah perlindungan Bali (1763-1767), VOC belum pernah tertarik untuk memasuki dan mengelola Blambangan ( Ibid.1923 :1045 ).
Pada tahun 1743 Jawa Bagian Timur ( termasuk Blambangan ) diserahkan oleh Pakubuwono II kepada VOC, VOC merasa Blambangan memang sudah menjadi miliknya. Namun untuk sementara masih dibiarkan sebagai barang simpanan, yang baru akan dikelola sewaktu-waktu, kalau sudah diperlukan. Bahkan ketika Danuningrat memina bantuan VOC untuk melepaskan diri dari Bali, VOC masih belum tertarik untuk melihat ke Blambangan (Ibid 1923:1046).
Namun barulah setelah Inggris menjalin hubungan dagang dengan Blambangan dan mendirikan kantor dagangnya (komplek Inggrisan sekarang) pada tahun 1766 di bandar kecil Banyuwangi ( yang pada waktu itu juga disebut Tirtaganda, Tirtaarum atau Toyaarum), maka VOC langsung bergerak untuk segera merebut Banyuwangi dan mengamankan seluruh Blambangan. Secara umum dalam peprangan yang terjadi pada tahun 1767-1772 ( 5 tahun ) itu, VOC memang berusaha untuk merebut seluruh Blambangan. Namun secara khusus sebenarnya VOC terdorong untuk segera merebut Banyuwangi, yang pada waktu itu sudah mulai berkembang menjadi pusat perdagangan di Blambangan, yang telah dikuasai Inggris.
Dengan demikian jelas, bahwa lahirnya sebuah tempat yag kemudian menjadi terkenal dengan nama Banyuwangi, telah menjadi kasus-beli terjadinya peperangan dahsyat, perang Puputan Bayu. Kalau sekiranya Inggris tidak bercokol di Banyuwangi pada tahun 1766, mungkin VOC tidak akan buru-buru melakukan ekspansinya ke Blambangan pada tahun 1767. Dan karena itu mungkin perang Puputan Bayu tidak akan terjadi ( puncaknya ) pada tanggal 18 Desember 1771. Dengan demikian pasti terdapat hubungan yang erat perang Puputan Bayu dengan lahirnya sebuah tempat yang bernama Banyuwangi. Dengan perkataan lain, perang Puputan Bayu merupakan bagian dari proses lahirnya Banyuwangi. Karena itu, penetapan tanggal 18 Desember 1771 sebagai hari jadi Banyuwangi sesungguhnya sangat rasional.
LEGENDA ASAL USUL BANYUWANGI
Konon, dahulu kala wilayah ujung timur Pulau Jawa yang alamnya begitu indah ini dipimpin oleh seorang raja yang bernama Prabu Sulahkromo. Dalam menjalankan pemerintahannya ia dibantu oleh seorang Patih yang gagah berani, arif, tampan bernama Patih Sidopekso. Istri Patih Sidopekso yang bernama Sri Tanjung sangatlah elok parasnya, halus budi bahasanya sehingga membuat sang Raja tergila- gila padanya. Agar tercapai hasrat sang raja untuk membujuk dan merayu Sri Tanjung maka muncullah akal liciknya dengan memerintah Patih Sidopekso untuk menjalankan tugas yang tidak mungkin bisa dicapai oleh manusia biasa. Maka dengan tegas dan gagah berani, tanpa curiga, sang Patih berangkat untuk menjalankan titah Sang Raja. Sepeninggal Sang Patih Sidopekso, sikap tak senonoh Prabu Sulahkromo dengan merayu dan memfitnah Sri Tanjung dengan segala tipu daya dilakukanya. Namun cinta Sang Raja tidak kesampaian dan Sri Tanjung tetap teguh pendiriannya, sebagai istri yang selalu berdoa untuk suaminya. Berang dan panas membara hati Sang Raja ketika cintanya ditolak oleh Sri Tanjung.
Ketika Patih Sidopekso kembali dari misi tugasnya, ia langsung menghadap Sang Raja. Akal busuk Sang Raja muncul, memfitnah Patih Sidopekso dengan menyampaikan bahwa sepeninggal Sang Patih pada saat menjalankan titah raja meninggalkan istana, Sri Tanjung mendatangi dan merayu serta bertindak serong dengan Sang Raja.
Tanpa berfikir panjang, Patih Sidopekso langsung menemui Sri Tanjung dengan penuh kemarahan dan tuduhan yang tidak beralasan.
Pengakuan Sri Tanjung yang lugu dan jujur membuat hati Patih Sidopekso semakin panas menahan amarah dan bahkan Sang Patih dengan berangnya mengancam akan membunuh istri setianya itu. Diseretlah Sri Tanjung ke tepi sungai yang keruh dan kumuh. Namun sebelum Patih Sidopekso membunuh Sri Tanjung, ada permintaan terakhir dari Sri Tanjung kepada suaminya, sebagai bukti kejujuran, kesucian dan kesetiannya ia rela dibunuh dan agar jasadnya diceburkan ke dalam sungai keruh itu, apabila darahnya membuat air sungai berbau busuk maka dirinya telah berbuat serong, tapi jika air sungai berbau harum maka ia tidak bersalah.
Patih Sidopekso tidak lagi mampu menahan diri, segera menikamkan kerisnya ke dada Sri Tanjung. Darah memercik dari tubuh Sri Tanjung dan mati seketika. Mayat Sri Tanjung segera diceburkan ke sungai dan sungai yang keruh itu berangsur-angsur menjadi jernih seperti kaca serta menyebarkan bau harum, bau wangi. Patih Sidopekso terhuyung-huyung, jatuh dan ia jadi linglung, tanpa ia sadari, ia    menjerit "Banyu..... ... wangi............... . Banyu    wangi ... .." Banyuwangi terlahir dari bukti cinta istri    pada suaminya.
Read More..

Wisata Sejarah Rowo Bayu  

Posted by: BanyuwangiTour in

Petilasan Prabu Tawang Alun berada di kawasan “Rowo Bayu”, Kecamatan Songgon. Rowo dalam bahasa Indonesia berarti “Rawa” sedangkan Bayu itu sendiri diambil dari nama desa “Bayu”, Rowo Bayu (Rawa di desa Bayu) begitulah penduduk sekitar menyebut kawasan yang dianggap sakral ini. Sebuah bangunan candi nampak kokoh berdiri di atas bukit yang mana menurut juru kunci wisata sejarah Rowo Bayu disebut “Candi Puncak Agung Macan Putih” yang didirikan untuk menghormati roh para leluhur yang telah berjasa dalam mempertahankan tanah Blambangan dalam perang Puputan Bayu tahun 1771.
Selanjutnya jika kita menelusuri jalan jalan setapak, maka kita akan menemui bangunan wisata sejarah situs Batu Suci Petilasan Prabu Tawang Alun dimana di sekitar bangunan tersebut terdapat sumber mata yang diyakini sebagai mata air suci diantaranya adalah sumber mata air “Kamulyan”, sumber mata air “Dewi Gangga”, dan sumber mata air “Pancoran Suwelas” yang airnya mengalir menuju telaga utama.
Pada bukit pertama saat kita masuk area Rowo Bayu akan dapat kita temui satu pohon yang amat besar nan eksotis yang merupakan gabungan dari pohon Beringin dan pohon Apak dimana terdapat sebuah rongga mirip goa di tengah nya. Apabila kita masuk dan melihat ke atas, maka gabungan 2 (dua) pohon tersebut menghasilkan rongga tinggi mirip sebuah sumur dengan lilitan akarnya yang ibarat ornamen-ornamen alam. Telaga nan jernih diantara bukit dan hutan yang rimbun penuh pohon besar mengentalkan aroma mistis di kawasan ini. Konon menurut mitos yang berkembang di masyarakat sekitar, pada malam-malam tertentu telaga Bayu dijadikan tempat untuk mandi para bidadari.
Dokumentasi :
rowobayu.jpgrowobayu2.jpgrowobayu3.jpgrowobayu4.jpg
rowobayu5.jpgrowobayu6.jpgrowobayu7.jpgrowobayu8.jpg
Read More..

Monumen PANCASILA JAYA Banyuwangi  

Posted by: BanyuwangiTour in

Monumen PKI banyuwangi 

Foto yang anda lihat adalah Monumen Pancasila Jaya. Terletak di Dusun Cemethuk, Desa Cluring, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi. Monumen ini didirikan untuk mengenang tragedi pembantaian 18 Oktober 1965. 


kuburan PKI banyuwangi
Foto Monumen sumur/pemakaman korban tragedi PKI cemetuk

Pada tragedi ini terdapat 62 orang Anshor dibantai oleh anggota PKI. Dan para korban pembantaian itu dimakamkan secara masal ke dalam 3 sumur. Dan tepat di atas sumur tersebut dibangun sebuah Monumen Lubang Buaya seperti terlihat di atas.

monumen pancasila jaya
foto sisi kiri monumen pancasila jaya

monumen PKI cemetuk banyuwangi
foto sisi kanan monumen pancasila jaya

pancasila jaya
foto : tulisan dibawah monumen pancasila jaya

Dari tragedi ini kita tahu bahwa Kabupaten Banyuwangi tak luput dari ekspansi Partai Komunis Indonesia (PKI). Sebab selama ini, buku-buku sejarah yang ada di sekolah hanya menyebutkan tentang anggota PKI yang membunuh para jenderal di Jakarta serta pembantaian di Madiun. Dan ini menjadi indikasi bahwa sejarah nasional hanya menyediakan lahan yang sempit untuk mengungkap sejarah PKI di daerah. Padahal untuk mengungkap sebuah kebenaran sejarah diperlukan berbagai macam referensi dan data yang bisa dipertanggungjawabkan serta bisa dikaji oleh generasi penerus bangsa. Sehingga bisa dipelajari dan diresapi sebagai pengalaman kelam perjalanan bangsa Indonesia.

Berawal dari latar belakang tersebut. Maka tergeraklah sejumlah pemuda yang peka dan mau mengangkat harkat dan martabat Kabupaten Banyuwangi lewat sejarah dan kekayaan budaya. Dan mereka tergabung dalam komunitas Blambangan Heritage.

blambangan heritage 
foto Admin dan anggota komuintas Blambangan Heritage

Grup Facebook :  Blambangan Heritage
Read More..

Biografi Bupati Banyuwangi Abbullah Azwar Anas  

Posted by: BanyuwangiTour in

Abdullah Azwar Anas lahir di Banyuwangi, 06 Agustus 1973. Pendidikannya Sejak MI sampai SMA ia habiskan di dunia Pesantren sebelum kemudian hijrah ke Jakarta sebagai mahasiswa UniversitasIndonesia. Saat ini ia duduk di Komisi VI  DPR RI serta Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR RI 2004-2009 dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Sebelumnya, ia berkiprah di komisi VIII dan selama hampir lebih dari 4 tahun duduk dan berkiprah di Komisi V DPR RI.

Kendati tergolong masih belia, dunia politik tidak asing lagi bagi dia, Debut politiknya dimulai sejak  usia 24 tahun, Ia  menjadi Anggota MPR RI Utusan Golongan tahun 1997 sebagai anggota termuda. Peraih Penghargaan Rektor UniversitasIndonesia sebagai Mahasiswa Berprestasi Tahun 1995 ini sempat menjabat Wakil Sekjen DPP PKB.

Kematangannya sebagai anggota DPR RI tak lepas dari pengalaman organisasi yang ia lalui, tercatat ia pernah menjadi sekjend PP IPNU (1996-2000), Ketua Umum PP IPNU (2000-2003) dan Ketua PP GP Ansor (2005-2010), disamping itu, ia juga pernah mengenyam pendidikan di Lemhanas sebagai peserta kursus kepemimpin termuda (1995)

Sebagai wakil rakyat, Azwar Anas, begitu ia biasa dipanggil, terlibat dalam berbagai Pansus dan alat kelengkapan DPR lainnya. Misalnya, Pansus Tata Ruang sebagai wakil ketua, Pansus RUU ITE, Panitia Anggaran, menjadi salah satu inisiator lahirnya Hak Angket BBM, BLBI, dan Angket Haji serta angket hak rakyat untuk memilih (DPT). Di bidang politik, Azwar Anas juga terlibat langsung dalam Pansur RUU Pilpres

Menteri Perhubungan Kabinet Bayangan yang mendapat gelar master dari FISIP UI ini Pada Pemilu 2004 lalu tercatat sebagai calon anggota DPR-RI nomor urut 4 dari daerah pemilihan Jatim III yang meliputi Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo dengan memperoleh suara 135.337
Bagi Azwar, motivasinya menjadi anggota legislatif (caleg) adalah dapat memperjuangkan hak-hak masyarakat yang selama ini belum mampu disuarakan dengan baik. Dengan  masuk dalam dunia legislatif diharapkan dapat memperjuangkan banyak hal "Apalagi hari ini, negara kita masih terkait dengan persoalan-persoalan struktural. Sehingga banyak hal yang perlu dipecahkan secara struktural. Termasuk persoalan kemiskinan. Saya kira soal kemiskinan bukan karena masyarakat tidak mampu. Tetapi karena ada persoalan struktural yang belum dipecahkan. Dari sini saya kira memang political will itu masih sangat menentukan. Karena itu kebijakan-kebijakan politik menjadi penting dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat”

SANTRI dan POLITIK
KETIKA masih jadi mahasiswa, tak pernah terlintas dalam benak Abdullah Azwar Anas untuk memikirkan masalah politik. “Ketika itu saya justru ingin menjadi guru agama saja,” kenang Anas.

Perjalanan karier pria Jawa Timur melewati banyak tikungan. Tumbuh dari keluarga santri, Anas sempat mengenyam pendidikan pesantren di Madura.

Suasana yang kental religius terus menyemangatinya, sampai ia berhasil meraih dua titel S-1: dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), dan Fakultas Teknologi Pendidikan Institut Keguruan Ilmu Pendidikan Jakarta. Predikat mahasiswa UI berprestasi juga disandangnya pada 1995.

Katakunan orang tuanya, KH. Muhammad Musayyidi dan Siti Aisyah, menekuni pendidikan agama, mengilhami cita-cita tersebut. ”Dengan menjadi ilmuwan, saya yakin bisa melakukan pencerahan di masyarakat,” begitu tekad bapaj dari Ahmad Danial Azka ini.

Namun, cita-cita tinggal cita-cita. Saat terpilih menjadi anggota MPR dari utusan Golongan pada 1997, suami Ipuk Fiestiandani ini justru mulai tertarik dunia politik. “saya berobsesi menjadi politikus yang hebat, tokoh nasional,” tutur pemilik Nissan X-Trail B 1926 NU ini.

Untuk sementara, ia tak mau bermuluk-muluk dalam berpolitik. ”Yang penting bekerja serius, dan selebihnya orang lain yang menilai,” tukas pengagum Buya Hamka, KH Abdurrahman Wahid, dan KH Mustofa Bisri ini.

Anak kedua dari 11 bersaudara ini mulai mantap menetapkan karier politiknya ketika mendulang suara cukup besar dalam Pemilu 2004 dan berhak menjadi anggota DPR. Sebelumnya, pada Pemilu 1999, pelahap sate kambing ini gagal ke Senayan.

OGAH LOYO

SEMPITNYA waktu, tak Berarti Membuat pemakai sepatu Merek Mont Blanc ini lupa menjaga diri. Fitness di Park Land Hotel, Kuningan, atau terapi pijat refleksi di Auto Mall, kerap disambangi pria yang suka main bulu tangkis dengan karibnya, mantan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, Syaifullah Yusuf. ”Olah Raga sudah menjadi kebutuhan bagi saya. 
Kalau nggak Olah raga, Badan jadi loyo,” katanya.

Ya, Anas memang tak mau loyo. Masih ada seabreg obsesi lain yang harus ia wujudkan. Antara lain, mengambil gelar Doctor untuk bidang Komunikasi di UI. ”Saya juga mau jadi konglomerat,” tukas komisaris PT Utan Kayu, yang bergerak di bisnis onderdil mobil ini. (*)
Read More..

LAROS?  

Posted by: BanyuwangiTour in

Laros adalah sebuah nama yang di pakai anak-anak muda Banyuwangi untuk menunjukkan identitas mereka. LarOs di ambil dari bahasa Osing yaitu Lare Osing atau Lareosing yang artinya Anak Osing, Osing adalah suku asli Banyuwangi.
Dalam perkembangannya lareosing tidak hanya sebutan untuk anak suku asli, akan tetapi sifatnya lebih luas dalam artian anak banyuwangi pendatangpun  apabila lahir di banyuwangi dan menetap disana maka sudah bisa di sebut sebagai Lareosing.
Read More..

Kamus B.Osing U, W & Y  

Posted by: BanyuwangiTour in

U

Uang : Picis
Uang : Yotro
Ubi kayu : Sawai
Ubi jalar : Sabrang
Untuk : kanggo
Usang : Bluwek
Usah : Kathik (Heng kathikan weh = gak usah dah )
Usang : Luwas
Umpama : Cumpune
Ugal-ugalan : Mursal
Ular : Ulogk
Urap : Kerawu/au
Umpat/misuh : Celleng

W

Wanita : wadon
Wah! : “byek!(ungkapan)
Wah : “Bebyek(ungkapan)
Wah : “Boros”(ungkapan)
Waktu : Wayah
Wajah kotor(karena baru bangun tidur ) : Korep
Wajar : Mupakat (Tdk wajar : heng mupakat}
Walau : Ambekno
Walau : Masio
Wajah : Praenan
Waspada : Amening

Y

Yang : kang, hang
Ya : yok,Iyok
Read More..

Kamus B.Osing Awalan T  

Posted by: BanyuwangiTour in

T

Tajam : Landhep
Tangga : Ondok
Tetapi : taping
Tadi : mauko
Tadi : muko
Tamak : kerahang
Tampar : tempeleng,tabyas
Tampar : tapeng
Tampar : tabyas
Tampar : Tempeleng,Tapuk
Tangan kosong : enthal-enthul
Tangkai : janjang
Tarik : anyeng
Tarik dengan paksa : Ampred
Tarik-tarikan : anyeng-anyengan
Tega : mentolo
Teriak : Berak
Teriak: kauk-kauk
Ternyata : temakno.
Ternyata : Ketang
Terang sekali : Byarak
Tendang : Tanduk
Telak : Jemethot
Tumbang : gemerubyas
Tetapi : taping
Tertipu malu : Kepilis
Teriak-teriak : Berak-berak
Tempat duduk panjang/lebar ; Peloncok
Tempat duduk pendek ditanah : Jhodhogh
Terbelalak : moto walangen
Terbirit-birit : ngidit
Terkam : Terbas
Tergila-gila : keloyong-loyong
Terjun : temencog
Ternyata : temakno
Ternyata : Cumpune
Ternyata(masih) : Mandaneo
Teguh pendirian tanpa kompromi : Ladhak
Terpeleset : kebelandur
Terpelosok : kejelowok
Tergores : bered
Terlempar : Melethuk
Terlalu : Seru
Tergores : Bebres
Teluh : Sowok,sihir
Terlalu kering : merkingking
Terlalu : Ambek-ambekaneo
Tidak menghiraukan : heng melengon.Tersebar : semebyar
Tempat cuci tangan : Kobokan
Terserah : paran jare
Terbahak-bahak : Cekakakan
Tersenyum : monyek
Terlanjur : WEs kadhung
Telanjang bulat : Mbangkang kelenthang
Tempat u/ menggiling bumbu yang terbuat dari batu : Jebeg
( Alat untuk menggiling : Canthuk
Tempat sampah umum : Lebuh
Tempat duduk pendek/dingklik : Jodog
Tersangkut : Kesanggleg
Nyangkut: Nyanggleg
Tempat minuman/gelas yg terbuat dari besi/almunium yg ukurannya lebih besar dari gelas biasanya : Bintrong
Tersiksa : kapiliro
Terkejut dan salah tingkah : Protongan
Tersedak : Kebeselek
Teringat/termenung : Kantru-kantru
Tertawa : gemuyu
Tertawa terpingkal-pingkal : kekel
Terengah-engah : Ngonsrong
Teriak-teriak : Berak-berak
Terseret : Keli/kelai
Tertipu malu : kepeles
Tiba-tiba : Moro-moro
Tidak sabar(senang): Omes-omes.
Tidak rata : Lebyak medekul
Tidak : osing,oseng,sing, heng,
Tidak tahu apa-apa : Bengok
Tidak apa-apa: sing paran-paran
Tidak apa-apa : Madak paran-paran
Tidak bagus(tdk semestinya) : Heng endo-endo
Tidak bisa diam :ngewod
Tidak ada : nono, sing ono
Tidak suka,muak: Reged
Tidak mau : Emong.
Tidak mau dikasi tahu : Cengkal
Tidak Khas lagi : Camah
Tidak kuat : rempi
Tinggal : Kari
Tikam : Tujes
Tidak percaya :nyaléng,nyalingo,salingo( Tangan isun kang cilik byain heng melebau nyaling tangan iro hang gedigh)
Tongkol Pisang : Ontong
Tiduran : nggelinting, gelintingan,leyek-leyek
Tuli sesaat :gumbleng/ kumpleng
Tua sekali : Nekek
Tumpul : Papak
Tiup : Semprong
Tumpul : Geblugh
Tumbang : gemerubyas
Read More..

Kamus B.Osing Awalan S  

Posted by: BanyuwangiTour in

S

Sabuk : Epek
Saja : byaen
Saja : Beloko, Belokon( digu beloko moring yahh = begitu saja marah }
Saking : serang
Salah jalan : Kebabyas
Sampai : taker
Santet : pengasihan
Sangat : kari (ditempatkan sebelum kata sifat), temenan
Sawi : sawen
Saya : ingsun,isun, hun
Sayup-sayup : lamat-lamat
Sayap : Serwiwi/ai
Sayang : eman
Sayang (cinta) : welas
Sayur : jangan
Sayur nangka : jangan tombol
Sayur dari belondo :Jangan lerobyan {belondo : sisa pengolahan sendiri minyak kelentik/kelapa)
Sedih sekali : keronto-ronto
Sebaya : Sakpantaran
Sebenarnya : Berane
Seret : Ered
Sering/ Kebiasaan : Tumyan
Sembuh : aron
Semerbak : semembrung
Sendiri : dewek
Sedang/ pas lagi : Byangete
Sering : kerep,angger
Sering : Pati
Sendirian : dewekan
Senggama : Ancik
Bersenggama : Ancik-ancikan,ondo-ondoan
Senyum : unyik,monyik
Sembunyi : singidyan
Sembunyikan : Sengidyakaken
Semoga : Mugi
Sejak/semenjak : Sakat
Sesuai : Bera-i
Seperti ini : gedigEnan
Seperti itu : GedigOnan
Setengah gila : serepet
Siapa : sopo, hopo
Siap : Cawis
Sikap/tingkah : abed
Sikapmu : Abed iro (kasar)
Silau : Kedhapen
Sisir rambut : Garu/au
sedang menyisir rambut : Garuan
Sirsak : nongko londo
Sampai segitunya ; Mesasat.
Sudah : wis
Suka taruh barang sembarangan : tembyeler
Sobek menganga : Bongak
Sobek jadi dua : Sibrak
Sompel : guwang
Sombong : Gathak
Suara jatuh dengan tiba2 : Gemerubyas
Suara mengagetkan yg tiba2 : Gemerosak
Suka memberi : Awean

Read More..

Kamus B.Osing awalan R  

Posted by: BanyuwangiTour in

R
Ranting bambu : Sangkrah
Ragu-ragu: Mang-mangen
Ramai /ricuh : Royak
Ribut : Obyogh
Rakus : kerahang
Rakus sekali : byangsong,kerahang
Retak : Bengkah,bengkrah
Ribut : Gomprang
Robek : Suwek,Suwak
Rombak : Bugreh
Rusak(wajah) : Njepopor
Rusak sampai berair : Berrek
Rusak : Lutrek, Lonyod
Rusak : Rencem
Rusak parah : Lekrekan
Rusak : Jebod
Rusak : galir
Rumah : umyah
Ruang tamu : Byalek
Ruang dapur : Pawon
Read More..

Kamus B.Osing Awalan P  

Posted by: BanyuwangiTour in

P

Pacar : Sir-siran
Pacaran : Sir-siran
Pacaran : Byakalan
Paha : Pokang
Pasrah : Lilo
Pasrahkan : Lilakeno
Padahal : mongko
Panggung : Tratag
Papan :Belabag
Peras : Wejek
Paha ; Kempol
Padam : kebes
Padahal : Saliho
Paling-paling /mungkin : nai, nawi (nawai)
Paling : seru
Panen padi : Ngyampung
Panggilan pasaran ,Dab(jogja) , Rek (surabaya) : Laré ,Ndoh, pek, thulin (Osing)
Paman ; Man
Patah : Kuthung
Pastinya : Ukuryane
Penakut : Getap
Peyot : Desok
Peyot kebawah : Jelekong
Penampilan yg kumuh : Dywhoss
Penuh : Bhekk
Pikiran jadi plong : penyar
Pisau : Lading
Parang : Boding
Pisang selai : Sale, gedhang goreng sabun
Pisah/pecah : Pethal
Peliharaan : rumyatan
Percaya diri : juwyari
Plan-pelan : Edheng-edheng
Penuh : mamblegk
Perhatian : gyati
Perhatikan : ibuka’en [Ibukeno solong lare ikau = Perhatikan dulu anak itu)
Pelit : melid,Medit
Pelit sekali : Kumed
Pegangan senjata : Pesantikan
Pertama : kawitan
Pertamanya : Maunane
Penakut : Kacangan
penakut : Getap
Pegang : Candhak
PSK : senuk
Perangkap duri besar : Sunggrak.( benda2 runcing/duri yang mematikan pada perang bayu. banyak dipas`ng jebakan-jebakan yang dinamakan sungga (parit yang di dalamnya dipenuhi sunggrak)
Pukul pakai barang yg tdk membahayakan : gebros
Pukul pakai kayu : Sampat (biasanya utk anak2 kecil)
Pukul pakai kayu daun kelapa : Mbongkok
Putus : Tugel, Pedhot
Putus : Suwing
Putus /Selesai : Campleng
Puas / berulang kali : Towok
Punggung : Boyokk
Pusing : munyer
Read More..

Kamus B.Osing Awalan N & O  

Posted by: BanyuwangiTour in

N

Nampak : Katon
Nenek : Embyah
Nakal : Tambeng
Nakal : Mbenu/mbenau
Nanti malah : Gulakane
Nanti malah : Tuwyas
Nama : aran
Nikmat : gurih
Nikmat sekali : Enjyong
Nikmat sekali : Sokheh
Nyaman : mernahi
Nafsu sekali,semangat : Gyayab
Nutupi : Ningguli
Ketutupan : Ketinggulyan

O

Oles : boreh
Orang : lare, wong
Orang Osing : wong osing.
Orangtua : wong tuwyek
Ogah : emong/mong
Read More..

Kamus B.Osing Awalan M  

Posted by: BanyuwangiTour in

M

Mampus : lodhong
Mampus kau : Lodhong iro.
masak ?(kaget) :Endane
Masak iya?( Kaget ): Using tah
Mantap sekali : Kesemek-kesemek
Mantra : sowok {ada yang putih dan hitam)
mantra untuk pertandingan : Rapuh
Mantra untk pengobatan : Sowok
Mantra untuk kejahatan : Sowok,tenung,sihir
Mantra untuk pengasihan : Santet
Mantra yg ditempatkan disuatu tempat : Pesengan(mantra dibungkus)
Marah/murka : Moring
Matikan(tiup) : Kebes
Makan : madhyang
Masak? : endyane?
Masak ? : Using tah?
Masih : magih
Mata : moto
Mendidih : gemulyak
Mempermainkan yang lebih tua : Kenyab
Meskipun : masio.ambekno
Meniti jalan agar tdk jatuh(sambil pegangan) : NGampar
Memang : Mulok
Mendingan : Aluk
Memang : Setalangan ( memang ngapain kamu disitu?=setalangan ono paran siro ring konok?)
Memasukkan sesuatu kelobang : Lodhok
Memekakkan telinga : Gumbleng
Menggairahkan : kenyes-kenyes
Menghiraukan /mengindahkan : melengon
Menjemur badan biar kering : Caring
Merunduk : Mungkruk
Mengasah pisau : Ongkal
Tidak menghiraukan : heng melengon.
Menyamakan/tidak membeda-bedakan (terkesan tidak sopan) : Bingkak
Menyebabkan mabok : Muronai
Mengapa : apuwo
Melingkar : melekintheng
Menggelikan/memuakkan : Ndol
Menginjak : Mancad
Melepaskan serangan tangan : Sait
Meletus : meledos
Merajuk : Ngambul
Merah muda : Kapuronto
Suka merajuk : Ngambulan
Merona : Mberanang
Menyusut : Kimples
Mempan : tedyas
Menyelesaikan : Mungkasai
Menyembul : Mungub
Memanggal : Puges,pugel
Membuka yang ditunggu : Ludhang
Membersihkan /memukul ke badan dg alat yg tdk membahayakan : Gebros
Menyebrang : Sabrang
Mati(kasar) : Bongko
Malas makan karena aromanya : Uneg-unegen
Monyet : bojog
Mulut yang ditampar : tempong
Musang : luwyak
Marah gak menentu : emok
Marah : Moreng/moring
Minyak tanah : Lengo gas
Mutar-mutar tersesat: Unyeng-unyengan
Muncrat : Meloncrot
Muntah : Melekok
Monyet : Bojog
Read More..

Kamus B.Osing Awalan L  

Posted by: BanyuwangiTour in

L

Larang : Penging
Larang /marah: Uwel
Dilarang dgn marah2 : Di uwel
Letoy ,lemas : Lesuh
Lebih baik : anguryan,angur Byangur
Lagi : maning
Lama : lawas
Lama/usang : Luwas
Laris : Gyaros
Lampu : dyamar
Lampu lentera : dyamar telempek
Lelaki belum menikah : lancing
Lepas : coplok
Lempar : benthuk
Lempar dengan sengaja : Clorong
Dilemparkan: Diclorongaken
dilempar-lemparkan : Diclorong-clorongaken
Lengket : Jangged
Lari ketakutan = ngepret
Luas : wero/ Werok
Lubang kecil : Jelowokan
Lubang besar : Juglangan
Lunak sekali : Genjur/Nyunyur
Luka /infeksi : Borok
Lumpur : Belethok
Licin : Lunyau
Lidi : Semat
Lewat : liwyat
Lihatlah : delengen tah
Lompat : mlencung,Temencog
Lucu : lucau
Read More..

Kamus B.Osing Awalan K  

Posted by: BanyuwangiTour in

K

Kampak : Perkul
Kamu : Siro
Kain lap : Kusut
Kaku : Kekok
Kepeleset ; geberejed
Kalah sebelum bertanding : Nggeledeg
Kalah sebelum bertanding : Ngelencur
Kacamata : tasemak
Kakak laki2 : kang
Kakak perempuan : Mbok
Kakak yang masih kecil : kang ilik
Karena : Kerono
Karena : Polae
Kagum : kajon
Kalau : kadhung,kocap
Kalah menang urusan belakang : Kalah cacak menang cacak
Kalah menang urusan belakang :Kalah cacak menang apruo
Kakak perempuan : mbok
Kakek : kakik
Kalau : kadung
Kalau : Kadhak,dhak
Kamu : siro, iro, hiro
Kasih, sayang : welas
Kira : Tanggo ( hun tanggo riko mau nyang pasar = sy kira kamu kepasar)
Kemarin : Wingyenanek
Kenapa : apuo
Keinginan yg menggebu : kayalen
Kena : Keneng
Ketakutan sekali(terkejut) : Gegeten
Ketagihan : Kuryangen
Kecil/ringan : Rencek
Kecuali : kecobo
Kepala yg berdarah : Bucur
Kebanyakan air : Kimbyang-kimbyang
Kebiasaan/biasa : Tumyan
Kenyang/puas sekali : Mongod-mongod
Kenyang ,sering,puas : Tuwuk
Kental : Kenthel
Keras kepala : wangkot
Kesiangan/kurang tidur : karipan
Keruh : getuh
Ketemu : kecaruk
Kena : Keneng
Keterlaluan : keseron-seron
Kebanyakan : Kejolok
Kebagian : Umyan(tdk kebagian= heng Umyan)
Ketombe : reki
Keras/alot : Atos
Kipas : ilir
Kipas-kipas : ilir-ilir
Konyol : Kenyab
Kothor : Belebegh
Kurus : gering
Kurus : Kenci/ai
Kuat : Tatag
Kuat,gagah,berotot : Pethekel
Kupas : Kencet
Read More..

Kamus B.Osing Awalan J  

Posted by: BanyuwangiTour in

J
Jalan : lurung
Jalan-jalan keluar rumah : nggeledrek
Jari : driji
Jatuh : temebluk, tibok
Jatuh dari atas : Temebluk, cicir
Jatuh karena salah jalan : Keseliring
Jatuh tersandung/terpelosok: Kejiglang
Juga : Ugo, pisan
Jalan/lari kehilangan kendali dari ketinggian ; Larad
Jatuh tertelungkup : tibo kesereb
Jera : Kawus
Jemput : Papag
Jangankan : ojo papak
Jalan jalan tak menentu : ngelepek
Jalan : lurung
Berjalan (berirama) : Tayongan
Jotos : Jorong
Jotos : Sontok
Jongkok ; ngogrok
Jumpa : carok
Read More..

Kamus B.Osing H & I  

Posted by: BanyuwangiTour in

H

Hancur : Ndedek
Hadang : Bebeng
Hati2/sabar : Serantan
Hancur : Empur
Hancur : Lutrek
Hanya : Mung
Hajar : Sait
Hajar beramai-ramai : Krutugh
Hangus : Gempung
Heboh : Ruces
Hadapi : depani
Hitam : cemeng
Hitung : Reko
Hitam sekali : nggelinseng
Hilang sedikit : Gothang
Hilang/ pergi : Mamut

I

Ingkar : nyulayani
Ingkar : Suloyo
Ingat : enget
Ibu : mak
Istri : rabi
Impas : pakpok
Injak : idek
Injak dg keras (sengaja) : Gejroh
Ikat : Cancang
Intip : inceng
Ingin Lagi : Kuryangen
Itulah makanya: Prandane
Read More..

Kamus B.Osing Awal G  

Posted by: BanyuwangiTour in

G

Galah panjang : Ganjur
Galah : Sengget
Ganti : Genten
Gantian : Gentenan
Gayamu( Sifat/tingkah) : Abete {kasar)
Garis : Garit
Gurau/merayu : gredoan
Gerah/berkeringt : ongkeb
Gempar : Ontrag
Gemericik : Gemerojhog
Gelap : Jumbleng
Gaya bicara yang ekspresif, dinamis, dan dramatis : Aclak
Gigih : tatak
Giat : Patheng
Guru : gurau
Gurau(canca) : muyab
Gemetar : Nderini
Gosong : Gempung
Gondrong dan kumal : Jibros
Read More..

Kamus B.Osing Awaln E & F  

Posted by: BanyuwangiTour in

E
Entah : embuh
Enakan : alung
Encer : Ancang
Enggan : sungkan
Empedu : Amperu (MUtah amperu; mutah sampai terasa di empedu)
Ekor terpotong : Bukung

F
Fasih /jelas : Kecoh
Read More..

Kamus B.Osing Awaln D  

Posted by: BanyuwangiTour in

D
Dari pada : ketimbyang, Timbyangeno
Dibiarkan : digenengaken
Dekat : parek
Di bohongi : Di apeni
Depak,sepak,terjang : Ndumpak,dhupak
Dengan : ambi
Dengan : Kambi
Dengan segala upaya : takal-takalan,petakalan
Di : ring, nong
Di marahi : Di uwel
Diapakan : Dikapak
Dibawa : digowo
Dibawa dan terseret : Diterak
Diseret : diered
Di bawah tempat tidur : Longan
Dipotong-potong menggunakan tangan/tanpa meggunakan alat : Potheng-potheng
Dimasukkan ke air : Nclob
Dia : yane
Disimpan : diparoti
Dulu(waktu) : bengen
Dulu sekali : Wingek
Duluan : sulung ( baca solong)
Read More..

Kamus B.Osing Awalan C  

Posted by: BanyuwangiTour in

C

Cari : golek golet.
Carikan : golekeno, golekaken
Cepat : gancang (gyancang)
Ceria : gromyoh
Ceroboh : ampah
Cekung/menjorok kedalam : DEkok
Cekung kebawah/berubah bentuk : Jelekong
Celingukan : Perdang-perding
Cemburu : Cupar
Cigukan : Sigunen
Cium : ambung
Mencium: Ngambung
Cincin : gelang alit
Cinta : demen
Ciduk sayur : Erus
Coba : abero
Coba : Aruo
Coba : Acake
Contoh : Tulodho
Condong : Doyong
Cuma : mung
Read More..

Kamus B.Osing Awalan B  

Posted by: BanyuwangiTour in

B
Bambu : Jajang
Basah : kepos
Babi hutan : Celeng
Basah kuyup : Kelumus
Bablas : larad
Balapan : Gyalapan
Bakar-bakaran : Opor-oporan
Bagusan : anguryan
Bagusan : Banguryan
Bagaimana : kelendhi (kelendhay jika dibelakang kalimat)
Bantah : talar, nalar
Bapak : bapak (byapak)
Baru tumbuh : Merujuk
Bau badan yg tak sedap : Beledhus
Berenang : Ngeloyong
Bersinar : Mencorot,mencirat
Berlari : Melayu/melayau
Bertunas : Meltik
Ber(berapa): Jak (berapa orang anaknya=Jak piro larenek)
Bertunas : Merujuk
Berdesak-desakan : Wel- welan
Besar tinggi :Junggrang,jungglang
Biar : makne,myane
Biarkan : genengno
Bermain : memengan .
Berputar kencang sekali : Lenged
Berputar2 lepas kendali : Ngontreng
Bening : Kening
Bibi : Bik
Bedug : Jedhor
Begini : gedigi (gedigai)
Begitu : gedigu (gedigau)
Berani sekali : angas
Berat :abot
Berkilauan/bercahaya : MUbyar
Berika,taruhkan,tempelkan : ndonono
Berani : wanen
Besar : Gedhig
Betul-betul : Seru
Beranian : wanenan
Bandel : Mbenu/mbenau
Bandel /ngeyel : Cengkal
Belepotan dimulutnya : gujreh.
Berhenti : ngempos
Berhubung : sarehne
Betah : pernah
Bekas : Pecak
Betis : Kempol
Bikin betah : mernahi
Bicara/marah : celathu (untuk perempuan)
Blambanfan : blambyangan
Bohong : gubab (gubyab)
Bolos : lencur, melencur
Bubungan : wuwunyan
Buka sedikit : mingis
Buka lebar-lebar : Jemblang
Bukalah; Jemblangen (bukalah pintunya = Jemblangen lawangek)
Bulan : ulan (baca ulyan)
Bunga : kembang (kembyang)
Bodoh : bongol/goblog
Bodoh sekali : lengek
Bodoh sekali : belog
Bodoh dan pelupa : Dongong
Bukakan : Engekno
Buka : Bliyak
Buang : Buyang
Bungkus nasi/kue yg menggunakan daun pisang ; Ethuk
Bukit : Puthuk
Buah kelapa yg masih sangat muda : Cengkir
Buru-buru/tergopoh-gopoh : Gopoh
Busyett : Cerret
Busyeet : Nagud ( Busyet dah = Nagud oro… )
Busyet : Byalakk ( Busyet dah = Byalak aw……. }
Busyet : borrok ( busyet dah = Borrok oro weh….)
Busyet : Celleng oro ( Kasar )
Read More..

Kamus B.Osing Awalan A  

Posted by: BanyuwangiTour in

A

Apalagi : paran maning
Apalagi kamu: Nyalingo hiro
Acap kali : paceke,angger
Alasan : Anggul-anggul
Ada : ono,onok
Ada apa : ono paran
Adu : bombong
Agar supaya : myakne, Myane
Air : byanyu
Air meluap( deras ): Belabur
Akan : Nak
Aku : Isun, sun, hun
Akrab/kenal : Wawuh
Akar : Odod
Ajaran : Wuruk
Ambil : ampet, juwut
Ampas kopi : Gedhoh
Amuk : Imuk
Angkat : Junjung
Anak yang masih kecil/balita : Teek
Anak/pemuda : lare
Anak laki-laki : thulik, lik
Anak perempuan : jebeng, beng
Anak yg blm tahu apa2/hijau : lare buru sore
Ancam : ancas
Ancur : Riyukk
Anda : riko
Anda( yg di hormati) :ndiko
Andai : mungguo,Anggone
Alot : Waled
Apa : paran

Read More..

Tata Bahasa Osing  

Posted by: BanyuwangiTour in

Secara keseluruhan boso osing mempunyai intonasi yang berat dan hampir semua kata mempunyai penekanan-penekanan  tertentu .untuk kata yang berada di awal atau tengah kalimat ,penekanan tidak terucap dengan jelas.penekanan kalimat banyak perubahan kata pada akhir kalimat. , seperti beberapa kosa kata di bawah ini:

1. Pada akhiran kalimat, huruf hidup akan terbaca :
(u) menjadi (au)
gedigu : Gedigau
Milu : Milau contoh :” ngkesok sopo kang milau…?
(i) menjadi (ai)
Gedigi : Gedigai Iki : Ikai
Sawi : Sawai
Konci : Koncai
contoh : ” Sopo kang arep sawai …?
(o) menjadi (ok)
Kuno : Kunok
Nongko : Nongkok
Supeno : supenok
Suroso : Surosok
contoh : ” bodos anake man sorosok”.
perkecualian Bakso  jadi  baksau (akhir kalimat)
(e) menjadi (ek)
Tape : tapek
Bale : Balek
lare : larek
jare : Jyarek
contoh : ” Kang kejiglang sopo larek?

2. Untuk Perubahan ditengah kata seperti  ,bA, gA, dA,G, dan wa,pemakaian        tetap tidak terpengaruh walaupun  ada di awal,tengah, akhir kalimat.
seperti :
(bA) jadi (byA)
Embah   :  embyah
Bapak   :  Byapak
Bako  :  Byakok
Balak : Byalak
Kembang :  kembyang
gombal : Gumbyal
(gA) jadi (gyA)
gadung  :  gyadung
Gadug : Gyadug
Gadel  : Gyadel
(dA) jadi (dyA)
Gedang : Gedyang
Madang  :  madyang
(wa) Jadi ( Wya)
wak  : Wyak
tewek : Tuwek
luwas :  Luwyas
tuwas  :  tuwyas
pada akhiran ” G ” ada penekanan yang berat;
endog : Endhogh.  Bukan ” endok”
geblhug : Geblugh
goblog  : Goblhogh

3.intonasi berat
Besar sekali : Gedhigk
lama sekali : suwhigh
Ular : Ulhokh

4. Banyak kata-kata berakhiran ‘k’ yang pengucapannya berbeda dengan bahasa jawa. Seolah berakhiran ‘x’ terkesan lebih tebal dan dalam.
Contoh: Njaluk (Njyalox)=minta, tuwek (Tuwyex)=Tua.

5.    Sing atau Osing : Tidak . Sangat beda dengan bahasa jawa, malah mirip  bahasa Bali atau Kawi.

6. . Pertanyaan:
Apa : Paran. Ono paran :Ada apa?,
Karep hiro(iro) paran lek?’: Maumu apa?
Mengapa adalah Apuo?

7. Kata-kata yang berakhirnya ne atau no dalam bahasa jawa o atau e diganti a-en.
Contoh,
di lebok no menjadi dileboka-en
Rasakno/ke menjadi rasakaken
Diwehno/ke menjadi diwyakaken

8 . Siro, iro, hiro : kamu.
kata Matahiro!!  : Matamu
Praenaniro      :   Wajahmu

Read More..

Kali Bendo  

Posted by: BanyuwangiTour in

Kalibendo adalah tempat wisata alam. Kalibendo sebuah tempat wisata didaerah licin kabupaten banyuwangi. Tempat ini berjarak 45km dari kota genteng apabila kita menggunakan kendaraan bermotor anda hanya membutuhkan waktu 60menit untuk menikmati panorama alami yang berada di tempat wisata alam kalibendo. Yang merupakan tempat wisata favorit bagi seluruh kaum kushusnya kaum remaja. Selain pemandangannya yang alami kalibendo juga mempunyai daya tarik sendiri bagi pelancong. Yang haus akan panorama alam yang masih lestari dan alami. Kalibendo ini terletak di kaki gunung ijen yang terkenal di Indonesia hingga manca negara. Selain itu masyarakat banyuwangi mengenal dengan baik gunung ijen tersebut. Tempat ini adalah tempat yang indah yang dimana pemandangan yang anda dapatkan tidak bisa didapatkan di tempat lain.
Perjalanan menuju kalibendo akan membuat anda bertanya—tanya karena jalan menuju kalibendo masih lestari dan alami. Selain itu jalan yang berlobang membuat suasana perjalanan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang menyukai alam dan mempunyai jiwa petualangan tinggi. Selain itu di tempat ini kita dapat memacu adrenalin kita.jalan yang menanjak akan membuat anda lebih bersemangat. Selain itu akses menuju kalibendo mudah karena infrastrukturnya sudah mengalami banyak perubahan. Jalan menanjak tidak perlu anda takuti karena tanjakan menuju kalibendo ini tidak terlalu tinggi. Kalibendo ini bukanlah tempat wisata seperti kolam renang, pantai atau museum. Tapi kalibendo ini menyuguhkan hal yang berbeda, pemandangan perdesaan yang alami, panorama alam yang membuat mata tercengang selain itu perdesaan yang masih tradisional membuat suasana yang berbeda.
Selain itu tempat yang utama dari kalibendo adalah air terjun yang sangat indah dan membuat suasana hati menjadi tenang. Untuk menuju air terjun yang berada di tengah—tengah kalibendo mempunyai akses yang mengasyikan kushusnya bagi pecinta alam. Air terjun ini juga sering dijadikan tempat tujuan remaja untuk lebih mendekatkan kepada kekasihnya. Air terjun ini juga dapat digunakan untuk mandi selain airnya yang bersih juga bebatuannya yang masih alami. Jadibagi wisatawan yang belum kesana jangan ragu untuk mencoba tempa ini!
Read More..